Dibeberapa artikel yang gua bikin, gua bercerita tentang kecintaan gua dengan kecepaan. Kalo gua suka kecepatan, berarti gua suka balapan. Kalo gua suka balapan, berarti tontonan favorite gua Formula 1. Kalo tontonan gua Formula 1, berarti gua mau menjadi ibu rumah tangga.. salah. Berarti gua mau menjadi pembalap!!
Biar gua ceritakan lagi, gua suka dengan dunia Formula 1 itu sejak kelas 1 SMP ketika gua liat GrandPrix Marina Bay Night Race di Singapura, tahun 2008 lalu. Ketika itu yang gua liat, bukan kerennya dan serunya balapan, tapi gua terpesona dengan sirkuitnya yang wuidih-keren-abis. Sampai akhirnya ditahun 2009, gua berkesempatan liburan ke negeri singa dan tentunya gua ga menyia-nyiakan kesempatan untuk ngeliat langsung sirkuit jalan raya yang wuidih-keren-abis itu. Dari dari situ, kecintaan gua terhadap Formula 1 mulai menumbuh hingga sampai saat ini. Sepulangnya gua dari negeri singa itu ke Indonesia, gua bahkan berpikir bagaimana jadinya kalo jalan raya di Indonesia dijadiin sirkuit jalan raya yang wuidih-keren-abis kaya di Marina Bay.
Tapi diartikel gua yang lain, gua juga nulis, ‘betapa sulitnya berpikir positif di negara ini’. Kalo di luar negeri jalan raya bisa dijadiin sirkuit yang wuidih-keren-abis, kayanya jalan raya di Indonesia hanya bisa dijadikan sirkuit balap karung.
Lagi-lagi ironi. Coba deh, liat berita kriminal tentang banyaknya orang yang ditangkap polisi karena melakukan balapan liar di jalan raya. Iya.. gua tau kalo hal itu tentu dapat membahayakan dirinya dan pengguna jalan yang lain. Yang menjadi pertanyaan gua, kenapa jalan raya di Indonesia boleh dijadiin sirkuit balap karung, tapi ga boleh dijadiin sirkuit untuk balapan liar. Bukannya balap karung dan balapan liar itu sama-sama balapa ya? Tau deh, gua bingung.
Yang jelas, balap karung dan balapan formula 1 itu pasti beda. Setelah gua melakukan penelitian, gua mendapatkan sebuah fakta yang mengejutkan tentang perbedaan antara formula 1 dan balap karung. Adek gua juga terkejut, bokap-nyokap gua juga terkejut, satpam komplek rumah gua juga terkejut. Seluruh dunia pun terkejut –lebay. Seperti apa perbedaannya? Ini dia, formula 1 vs balap karung!
No | Perbedaan | Formula 1 | Balap Karung |
1 | Speed/kecepatan | 180 km/jam atau setara dengan kecepatan pesawat jet | 5 km/jam pun kayanya ngga. Apalagi kalo yang menjadi pembalapnya adalah orang obesitas |
2 | Sircuit/sirkuit balap | Bertempat di lintasan panjang yang rata dan terjamin mutu tanahnya | Dimana aja jadi. Di jalan raya bisa.. dijalan berlumpur lebih asik.. di jalan yang benar juga boleh |
3 | Car/kendaraan | Berupa jet darat yang memiliki kapasitas 1 orang. Terdapat satu buah stir kemudi dengan berbagai macam tombol | Menggunakan properti seadanya. Karung beras atau karung semen juga jadi. |
4 | Sponsor | Biasanya dari perusahaan balapan dan otomotiv terkenal, misalnya Mercedes Benz, dsb. | Biasanya warung-warung terdekat yang menyediakan konsumsi, menjadi sponsor utama di balapan kelas ini |
5 | Penghargaan | Dapet uang tunai –kayanya—dan yang pasti tropi yang terbuat dari emas, perak ataupun perunggu | Dapet uang tunai yang lumayan, dan yang kalah biasanya hanya mendapatkan ucapan, ‘selamat, kekalahan adalah kemenangan yang tertunda’ |
0 komentar:
Posting Komentar